Mandi Madu

Tahun: 1987

Kategori: Drama

Tanggal Rilis:

Sutradara: A. Rachman

Aktor: Elvy Sukaesih, Asrul Zulmy,Rina Hasyim,Jihan Amir,Bung Salim

Facebook:

Twitter:

Sinopsis

ELVI, bersama suaminya, BUDI, dan anaknya, LIA, menumpang di rumah paman Budi, Paman HAMID, di desa nelayan. Pekerjaan sehari-hari Budi adalah menarik becak dan melakukan perkerjaan serabutan apa saja yang menghasilkan uang secara halal. Kadangkala ia menjadi montir karena ia punya pengalaman sebagai montir. Untuk menambah penghasilannya Elvi menjadi penyanyi jika didesanya ada pesta. Hidup mereka sangat rukun dan bahagia walaupun serba kekurangan. Karena sayang pada Paman Hamid, Elvi dan Budi rela mengorbankan simpanan mereka untuk biaya Paman Hamid yang sudah lama menduda untuk menikah dengan Bibi Nur dari desa seberang. Bibi Nur datang dan mereka mengharapkan Bibi Nur dapat menjadi pengganti ibu mereka. Semula Bibi Nur memang demikian tetapi akhirnya timbul sifat aslinya yang jahat. Dia menguasai rumah tangga itu dan memaksa Elvi dan Lia untuk bekerja sepanjang hari, sementara ia hanya tidur dan pergi saja. Hal ini pernah dipergoki oleh Budi hingga terjadi pertengkaran. Budi tidak terima isteri dan anaknya dijadikan seperti pelayan oleh Bibi Nur sebab Budi lah yang membiayai rumah tangga itu.
 
Singkat cerita, Budi menolang seorang wanita bernama Jenny, anak pemilik bengkel di Jakarta. Budi memutuskan pergi ke Jakarta untuk mencari pekerjaan di Bengkel kepada Jenny yang dulu telah menjanjikannya. Sepeninggal Budi ke Jakarta, Bibi Nur semakin merajalela terhadap Elvi dan Lia. Mereka sudah tidak tahan menerima sikap dan perilaku Bibi Nur yang kejam dan semena-mena. Pada puncaknya, Bibi Nur mengusir Elvi dan Lia dari rumah Paman Hamid tanpa sepengetahuan Pamannya tersebut.
 
Sehari setelah kepergian Elvi dan Lia, Budi datang untuk menjemput mereka karena Budi sudah dapat pekerjaan. Pada Budi, Bibi Nur menyebar fitnah mengenai Elvi dan Lia. Budi ingin memastikan hal itu dan kembali ke Jakarta. Baru saja akan pergi, Budi bertemu Paman Hamid yang berjanji akan mencari kepastian tentang kepergian Elvi dan Lia. Dalam pencariannya tanpa alamat di Jakarta, Elvi dan Lia terlunta-lunta. Secara kebetulan mereka melihat Budi yang sedang mabuk bersama wanita lain. Lia mengejar ayahnya itu tetapi Budi mendorongnya hingga ia terjatuh. Budi pergi meninggalkan mereka. Hal itu sungguh menusuk perasaan Elvi dan Lia.
 
Elvi sempat bekerja tetapi kembali menelan fitnah karena dia menolak paksaan atasannya yang akan melecehkannya. Mereka kembali terlunta-lunta di Jakarta. Sementara Paman Hamid yang membawa cerita yang sebenarnya mengenai Elvi dan Lia, mencari mereka dengan penuh penyesalan bersama Budi. Nasib kembali mempertemukan mereka bersama tetapi pertemuan tersebut tidaklah berjalan lancar. Elvi dan Lia memergoki Budi yang dihampiri wanita yang dulu bersama Budi. Sikap wanita itu begitu agresif hingga Budi sendiri sebetulnya salah tingkah karena Paman Hamid ada disampingnya. Saat itulah Lia melihat ayahnya dari kejauhan. Lia marah dan benci pada ayahnya dan mengejar wanita itu ingin memukulnya. Tapi malang, sebuah mobil melintas dengan tiba-tiba dan menabrak Lia hingga ia tak sadarkan diri. Tetapi justru kejadian tersebut mempertemukan mereka. Di rumah sakit Lia telah sadar dan memanggil ayahnya yang akan melangkah pergi karena tahu anaknya tidak lagi mengharapkan dirinya. Akhirnya mereka kembali berkumpul bersama-sama.

Foto

Video