Kisah ini semua bermula saat Pak Arya, pemilik Konstruksi Collosus, salah satu perusahaan konstruksi terbaik, mengumumkan bahwa ia akan membangun komplek perumahan untuk kelas elit di luar kota. Ia memilih tanah kosong dimana banyak terdapat batu-batuan untuk lokasi pembangunannya.
Ia telah diperingatkan oleh pria tua tetapi Pak Arya tidak mau mendengarnya. Dalam pelaksanaannya untuk menyelesaikan pembangunan komplek itu dalam waktu enam bulan. Pak Arya menggunakan peledak untuk menghancurkan batu-batuan tersebut. Ledakan itu mengganggu ular-ular yang hidup di bawah tanah dan memaksa mereka untuk ke permukaan. Pada pesta peresmian, putri Pak Arya, Dewi mamaksa untuk meledakkan beberapa bebatuan. Ternyata ada seekor ular yang melihat Dewi dan mencoba untuk menggigitnya. Tetapi sungguh beruntung Dewi terus menerus lolos dari ancaman tersebut.
Ada seorang pemuda tampan bernama Doni yang bekerja paruh waktu di perusahaan konstruksi itu. Di kampus Doni selalu berselisih paham dengan Dewi dan berakhir dengan pertengkaran. Dewi sebagai anak tunggal dari Pak Arya biasa dimanja oleh orang tuanya. Dengan menggunakan pengaruh ayahnya, ia menjadi salah satu mahasiswi yang beruntung di kampusnya.
Dewi masuk kualifikasi pengisi acara untuk peringatan tahunan kampus mereka tanpa audisi. Hal ini membuat Doni dan temannya patah semangat. Untuk lebih mempermalukan Doni, Dewi menggunakan peledak untuk latihannya. Doni melarang untuk menggunakannya karena suaranya sangat mengganggu. Dewi kesal dan melaporkan hal ini pada ayahnya. Ia meminta ayahnya untuk memecat Doni dan mereka bertengkar. Setelah pertengkaran tersebut ular-ular yang mengejar Dewi menyerangnya. Tetapi Doni mempertaruhkan nyawanya dan menyelamatkan Dewi. Tindakannya tersebut menyebabkan Doni digigit oleh ular-ular itu.
Di rumah sakit teman Dewi menyalahkannya atas peristiwa tersebut. Dewi menyesali kelakuannya yang kasar pada Doni. Ia kemudian meminta maaf pada Doni dan mereka berteman. Sebagai permintaan maafnya atas perbuatannya selama ini, Dewi merawat Doni dengan telaten selama ia berada di rumah sakit.
Dewi menceritakan pada Pak Arya mengenai serangan ular itu. Pak Arya kemudian menyewa penjaga hutan dan pembasmi hama untuk menyisir area tersebut. Tetapi pembasmi hama itu tidak menemukan apapun dan mengatakan ada Pak Arya mungkin saja putrinya mengarang cerita tersebut. Setelah penjaga hutan pergi sepasang mata berwarna merah muncul dari bawah tanah dan berdiri di situ. Suatu malam, Pak Arya dikelilingi ular dan seekor ular yang sangat besar dengan mata merahnya menatap Pak Arya seperti mengajak berkelahi. Ular besar itu meniup Pak Arya. Hal itu menyebabkan Pak Arya jatuh pingsan dan koma.
Mendengar hal yang menimpa Pak Arya, semua orang terkejut dan proyek pembangunan pun tertunda karena selama ini Pak Arya yang mengurus semuanya sendiri. Saat ini ular-ular tersebut tidak hanya memandang Pak Arya sebagai suatu ancaman tetapi juga seluruh umat manusia. Ular-ular itu tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk menyerang manusia sehingga menciptakan teror di kota itu. Doni yang sudah pernah menghadapi ular menawarkan diri untuk menyelamatkan kota itu. Dewi mengajukan diri untuk menolong Doni karena ia juga harus membuat perhitungan dengan ular-ular itu. Teman-teman mereka juga bersedia membantu.
Akankah Doni, Dewi dan teman-temannya akan mampu melawan sekawanan ular ganas dan tampaknya pintar itu ? Bagaimana nasib selanjutnya Pak Arya yang menjadi koma ?