Isteri Gondo, Kanti, dan anak Gondo, Rio, bermimpi hal yang sama. Rio bahkan teringat kejadian yang menimpa kakek dan neneknya yang meninggal saat merayakan ulang tahunnya di Pelabuhan Ratu. Seseorang mendatangi Kanti karena mengetahui ancaman yang akan menimpanya, namun Kanti tidak mempercayainya. Bapak itu membuat Kanti takut, Bapak itu membayangi Kanti dan memberitahukan kematian kedua orang tuanya karena ulah Gondo.
Gondo mendatangi Nyi Blorong yang menagih wadal padanya dan Gondo harus memilih antara anaknya atau isterinya. Kanti menghubungi Astrid sahabatnya, dan ingin menceritakan kejadian yang menimpanya. Nyi Blorong tidak berhasil menjadikan Kanti sebagai wadalnya. Kanti menjadi budak Nyi Blorong dan kecewa mengetahui apa yang telah dilakukan oleh suamintya. Ternyata Astrid dan Gondo memiliki hubungan gelap bahkan Astrid telah membawa Gondo untuk melakukan perjanjian dengan Nyi Blorong untuk bisa berhasil dalam usahanya dan melunasi hutang yang telah dibuat oleh Astrid. Terjadi pertengkaran antara Astrid dengan Gondo yang menyesal karena telah mengorbankan isterinya. Gondo meminta Astrid untuk membantunya bernegosiasi dengan Nyi Blorong untuk menggantikan wadal isterinya.
Rio sangat menanti kehadiran ibunya bahkan pembantunya tidak berhasil merayu Rio untuk pulang dengan nomor telepon palsu. Namun ternyata seseorang yang mirip dengan Kanti ternyata bekerja ditempat dimana Rio menghubungi nomor tersebut. Gondo yang penasaran menghubungi Dina untuk tidak membohongi Rio, Dina berniat memberi penjelasan pada Rio kalau dia bukanlah ibunya. Namun Dina dan Gondo kaget melihat kemiripan Dina dengan Kanti. Dina kebingungan menghadapi situasi yang dialaminya.
Dina berusaha membantu permasalahan yang dihadapi oleh Gondo. Gondo marah dan mendatangi Astrid karena Nyi Blorong masih meminta Rio sebagai wadalnya. Ternyata Astrid memanfaatkan Gondo untuk mengeruk hartanya tanpa menjadi beban baginya, dengan berpura-pura berhutang dengan Rudi. Astrid kaget dengan keberadaan Kanti yang disangkanya telah mati. Gondo membawa Astrid ke Nyi Blorong untuk digunakan sebagai pengganti wadal anaknya. Gondo setuju untuk bertemu keluarganya walau harta bendanya akan habis karena rasa bersalahnya. Kepulangan dari tempat Nyi Blorong permasalah timbul hingga membuat harta benda Gondo habis, bahkan dirinya harus masuk dalam penjara. Gondo yang telah sadar hanya bisa berharap Dina dapat merawat anaknya hingga dirinya yang masuk penjara bisa bebas.