Digo pemuda nyentrik dan gaul yang mempertaruhkan nyawa demi kesenangannya. Bahkan di Bar miliknya dia membuat dua gang preman saling adu otot. Kakek Digo, Harno, berencana menikahkan Digo dengan putri Pak Samita sahabatnya yang bernama, Rigina. Hari diam-diam menyukai Rigina dan dia mendekati Kakek Digo. Hari senang ketika dirinya diminta untuk mendekati Rigina dan bersaing dengan Digo.
Hari mulai mengambil alih usaha kakeknya, namun pamannya masih meragukannya. Hari mulai mendekati Regina, namun kedatangan Digo yang tiba-tiba membuat Hari kesal. Dengan santainya Digo mengganggu acara makan malam Hari dan Rigina. Hari berpura-pura ke toilet dan menghubungi seseorang untuk memberi pelajaran pada Digo. Beberapa orang mendatangi restoran dimana Hari, Digo dan Rigina makan. Hari membawa Rigina pergi dan meninggalkan Digo, hal ini tidak disukai oleh Rigina karena Hari tidak mau menolong Digo.
Pak Harno tidak setuju dengan rencana Pak Thomas, Pak Thomas marah dan menolak keputusan Pak Harno. Pak Thomas menarik Hari untuk melancarkan rencananya menyingkirkan Pak Harno. Digo senang dengan kedatangan Rigina ke Bar miliknya. Rigina senang gaya santai Digo yang tanpa beban. Pak Thomas menghasut Digo sebagai pengedar Kokain dan melaporkannya ke Pak Harno. Digo kaget karena telah dihasut hingga membuat kakeknya terserang sakit jantung. Rencana Pak Thomas dan Hari didengar oleh Rigina. Melihat Edi sahabatnya terbunuh Digo marah dan melakukan perlawanan pada anak buah Pak Thomas.
Hasril yang dipercaya oleh Digo tergoda dengan uang yang ditawarkan oleh Hari. Hari gusar mengetahui Digo berhasil lolos. Hari berhasil memaksa Pak Harno dan mengambil surat harta kekayaan kakeknya, namun dia tidak menyadari kalau Jaelani adalah wanita suruhan Pak Thomas. Hari berhasil membunuh Pak Thomas dan Jaelani dan ingin melarikan diri. Digo berhasil menghalangi kepergian Hari dan membalaskan dendam kakeknya.