Bunga-Bunga Cinta

Tahun: 2006

Kategori: Drama

Tanggal Rilis:

Sutradara:

Aktor: Nassar KDI, Dwi Yan, Ufara Dzikry

Facebook:

Twitter:

Sinopsis

Nora terlihat gembira dan memberitahukan Widodo tentang kehamilannya. Widodo menolak kehamilan itu dan meminta Nora untuk menggugurkannya, Nora sedih karena Widodo tidak mengakui anak yang dikandungnya dan tabiat Widodo yang sebenarnya. Dirumah Widodo yang bertemu dengan isterinya Widya memperlakukan dengan perasaan dingin. Namun mengetahui kabar isterinya hamil Widodo terlihat senang, Widodo melihat kehadiran Nora diacara tujuh bulanan Widya, Nora mengancam Widodo yang tidak mengakui anaknya. Nora ingin menukar bayinya dengan bayi Widya.
 
Siti menukar bayi Widya dan bayi Nora, namun tanpa sepengetahuan Nora Siti menukar kembali bayi itu. Widodo tidak menyadari kalau Siti tidak jadi menukar bayinya, namun kebencian telah timbul dihatinya..Suci anak Widya sangat dibenci oleh Widodo, begitupula dengan Safira anak Nora yang mendapat perlakuan tidak layak. Seiring pertambahan usia baik Suci maupun Safira bertemu dengan Nassar. Widodo yang sudah emosi akhirnya terkena serangan jantung. Nassar terus menghibur kesedihan Suci. Safira senang karena Nora telah sadar, namun Nora menyakiti hati Safira dengan kebenciannya.
 
Nassar datang ketika Safira membutuhkan uang untuk pengobatan Nora. Safira ragu dengan tawaran kerja yang diberikan Nassar. Safira dan Suci bertemu dan berbagi perasaan. Safira kaget menerima telepon dari Nassar yang mengungkapkan perasaannya. Safira menyangka kalau Nassar menyukainya. Suci dan Safira kaget ketika mendengar Nassar kecelakaan, namun itu adalah rencana Nassar untuk bisa bertemu dengan Suci. Suci tidak menyadari kalau Safira juga mencintai Nassar. Nassar tidak tahu kalau dia salah mengatakan cintanya. Safira melihat keakraban Suci dengan Nassar sangat sedih namun berusaha tersenyum.
 
Suci dengan Safira sepakat mengembalikan ayah dan ibu mereka untuk mau menerima mereka. Nora salah paham terhadap Safira dan juga tentang keberadaan Suci. Nora berfikir kalau Safira telah menjual diri untuk mendapatkan uang. Suci mencoba membela Safira walaupun Nora tetap tidak percaya. Nassar berhasil bersembunyi dari kejaran preman-preman dan sempat mendengar kalau preman-preman itu adalah orang suruhan Widodo. Nassar kaget mendengar penjelasan Siti tentang masa lalu Widodo. Widodo berhasil diselamatkan dan dia yakin kalau Safira yang menolongnya, Suci yang melihat hal itu sedih dan meninggalkan ruangan. Nassar mencoba mempertemukan Siti dengan Widodo untuk menjelaskan rahasia yang mereka simpan. Safira tidak bisa melarikan diri dan dipaksa untuk mempersiapkan dirinya bernyanyi dengan pakaian  yang dia tidak suka. Widodo seakan melihat kehadiran Siti dan meminta Safira untuk membukakan pintu. Ternyata Nora datang dan memberitahukan Suci mengenai semua yang terjadi dan dia telah memberi hukuman yang setimpal untuk Safira. Nora tidak sempat melihat foto Widodo dirumah itu. Safira merasa sudah terpojok dipanggung untuk bernyanyi, Safira teringat kata-kata Nora yang ingin menjual tubuhnya kalau dirinya tidak bisa bernyanyi. Nora kaget karena seseorang mengetahui rahasia yang lama tersimpan olehnya. Dan dia kaget dengan pemberitaan yang ada di Koran. Nora merasa bersalah sebagai  ibu dan mulai menangis mengingat kejadian yang telah dialaminya. Widodo memarahi dan membenci Suci atas pemberitaan itu, bahkan dia tidak mendengarkan penjelasan Safira mengenai Suci yang menolongnya. Widodo tidak memaafkan Suci walaupun Suci memohon untuk dimaafkan.  Nora yang bersalah tidak ingin mendengar ucapan pemilik rumah yang merendahkan Suci, Nora dipersalahkan oleh pemilik rumah atas semua kejadian itu.
 
Nora takut kalau Widodo membaca berita itu, Nora menyangka Safira adalah anak kandung Widodo dan Suci adalah anak kandungnya. Jika Widodo mengetahuinya, Nora takut Suci akan dibenci oleh Widodo dan Safira akan diambil oleh Widodo. Disaat wawancara Widodo menyatakan kalau dirinya tidak mengakui Suci sebagai anaknya dan Suci tidak boleh lagi membawa nama keluarga. Nora dan Nassar kaget mendengar pernyataan Widodo. Nora meminta Widodo memenuhi perjanjian yang telah mereka sepakati, dan Widodo ingin menipu Nora yang akan diberitahukan keberadaan anak kandung Nora. Widodo yang awalnya merasa menang ternyata salah karena Safira palsu merekam semua cerita Widodo. Suci yang sedih tidak memperhatikan jalannya, dari kejauhan sebuah truk ingin menabrak dirinya. Nora merasa bahwa anaknya aman berada dirumah Widodo dan berpikir Widodo tidak mengetahuinya. Nora berencana membunuh Safira dengan memberikan racun pada makanan yang diberikanya pada Safira.
 
Nassar putus asa karena tidak ada teman duet-nya, sedangkan Suci bertengkar dengan Nora. Suci tidak mengakui Nora sebagai ibunya, karena dia mengetahui siapa sebenarnya Nora. Nora yang kehilangan anaknya merencanakan balas dendam pada Widodo. Nassar yang berusaha untuk dapat masuk ketempat audisi mengalami kegagalan.Nassar dan Suci yang tidak ingin gagal mengikuti audisi bernyanyi bersama sehingga salah satu panitia melihatnya, dan akhirnya Suci dan Nassar masuk langkah berikutnya. Dina yang menyamar sebagai Safira merasa menang dan tidak menanggapi ucapan Nora. Pembicaraan Dina diketahui oleh Widodo, dan Widodo menanyakan keberadaan Safira. Safira masih memikirkan tindakan ibunya kepada dirinya yang ingin membuatnya menderita.
 
Sultan berusaha menjebak Suci dan Safira, dengan bersandiwara didepan Widodo. Sultan berhasil membuat Suci dan Safira bertengkar. Safira terbakar emosinya terhadap Suci dan ingin membalas kekalahannya dari Suci. Suci terhibur mendengar ucapan Sultan, sampai akhirnya Nassar melihat Sultan yang memberikan gelang pada Suci. Safira memancing emosi Nassar terhadap Suci.                            
Safira kesal dengan perhatian Widya terhadap Suci yang berlebihan, dan Safira merencanakan sesuatu untuk merusak hubungan Suci dan Sultan. Safira yang gagal menjalankan rencananya berusaha mencari cara lain untuk mencelakai Suci. Disebuah kesempatan Safira mencoba untuk menabrakkan mobil kearah Suci yang sedang menyiram tanaman. Namun tindakannya terlihat oleh Widya, dan Widya berhasil menyelamatkan Suci walaupun dirinya terluka.  Widya berpesan pada Suci untuk menjaga Widodo, dan membisikan sesuatu pada Suci sambil menunjuk Safira.
 
Nassar dengan terpaksa berganti menjadi Nasriatun kembali karena desakan tamu Widodo agar mendapat pekerjaan. Suci memberitahukan perihal lamaran dari Sultan, namun justru Safira yang mengetahui itu merencanakan sesuatu untuk Suci. Suci tidak tahu akan niat jahat Widodo dan Safira di acara pertunangannya dengan Sultan. Ketika Sultan akan memasukan cincin pertunangan ke tangan Safira, Suci berhasil membebaskan diri dari sekapan dan menghentikan pertunangan itu. Nora yang dibuat mabuk oleh Safira tidak dapat mengontrol ucapannya, sehingga para tamu termasuk orang tua Sultan menjadi kecewa dan membatalkan pertunangan tersebut. Sultan ingin menjelaskan niatnya pada keluarganya dan tiba-tiba Nora melontarkan kata-kata kasar. Sultan yang telah berkeras hati mencintai Suci kaget mendengar ucapan Suci. Safira yang melihat kejadian itu merasa senang dan menang.
 
Safira mengambil kesempatan itu untuk mengusir Nora dan Safira melihat senang, Suci mengemasi barang-barangnya. Safira mengambil simpati Suci dengan berpura-pura merasa bersalah untuk dapat mempertahankan Suci dirumah itu demi kepentingannya. Sahid mencoba membantu keluarganya untuk tidak melihat Suci mendekati Sultan lagi. Sahid berpura-pura membantu Sultan agar Suci diterima keluarganya, namun dia sempat mengambil foto ketika Suci berdua dengan Nassar dan sempat terjadi pertengkaran antara Suci dengan Sahid. Nassar memikirkan untuk membantu Suci agar diterima keluarga Sultan. Nassar berusaha keras bertemu dengan Sultan walaupun Sahid mencegahnya. Sahid berhasil mempengaruhi Sultan tentang Suci. Safira yang menerima telepon dari Sultan mulai membuat cerita buruk tentang Suci.
 
Terjadi kesalah pahaman antara Suci dan Sultan akibat ucapan Safira dan Sahid. Sultan yang kecewa tidak memperhatikan kondisi jalan hingga akhirnya dia mengalami kecelakaan. Safira melihat penampilan Suci di TV dan memancing emosi ibu Sultan. Sahid melihat kelakuan tidak terpuji Safira, dan dia mengetahui semua rahasia kebaikan Suci. Sahid meminta maaf, namun Suci meminta Sahid untuk merahasiakan semuanya. Hingga akhirnya disaat dokter membuka penutup mata Sultan, Ibu Sultan memutuskan untuk menikahkan Safira dengan Sultan. Suci dan Sahid yang baru tiba kaget mendengar berita itu.
 
Suci tidak berhasil meyakinkan polisi kalau dirinya tidak bersalah, dilain tempat Sahid melihat perbuatan Safira yang tidak bermoral padahal dia baru kehilangan ibunya. Safira membuat cerita kepada Widodo seakan-akan dirinya dimanfaatkan oleh Sahid. Sahid berhasil diculik oleh orang suruhan Widodo untuk tidak dapat mengganggu Safira lagi. Safira mendatangi Suci dipenjara dengan sebuah rencana jahatnya.Nassar mendatangi Sultan untuk membantu Suci membuktikan dirinya tidak bersalah, walaupun Nassar tidak disukai oleh orang tua Sultan. Safira kembali membuat hati Suci sedih dan terluka atas tindakan Safira padanya. Safira merencanakan sesuatu di saat Perban Sultan akan dibuka, dia berusaha menarik simpati ibu Sultan. Nassar mendatangi Suci, dia menghibur dan menyemangati Suci. Nora mendatangi kantor polisi dan mengakui kalau dirinya yang membunuh Widya, bukan Suci anaknya. Suci yang mengetahui pengakuan Nora sempat marah dan kesal dengan tindakan Nora. Safira merencanakan niat jahat untuk Nassar yang telah menjebak dirinya.
 
Apa yang akan terjadi diantara dua bersaudara lain ibu ini? 

Foto

Video