Ronaldowati 2

Tahun: 2009

Kategori: Drama

Tanggal Rilis:

Sutradara:

Aktor: Nona Than Sakinah, Omo Kucrut, Tomy Kaganangan, Adi Bing Slamet, Ucok Baba, Nini Arum, Noval Kurnia, Hance, Kirana, Kirani

Facebook:

Twitter:

Sinopsis

Wati harus berpisah dengan teman-temannya, karena Wati akan  tinggal dengan pamannya di kota Jakarta. Mat gondrong dan Ceking sangat kehilangan Wati. Saat berada di Jakarta, Wati  merasa asing dan merasa kehilangan momen-momen saat berada dikampung. Krena itu, Wati ke Jakarta membawa bola sepak, poster ronaldo dan kaus kesebelasan brazil. Merasa  suntuk berada dirumah, Watipun pergi keluar sambil membawa bola. Saat berada dijalan, Wati memain-mainkan bola dengan kakinya, sangat lincah. Hingga akhirnya Wati tiba disebuah lapangan. Wati jadi teringat kenangan indah bermain sepak bola dengan teman-temannya saat berada dikampung. Wati meluapkan kerinduannya itu dengan bermain sepak bola, walaupun seorang diri. Dengan lihainya Wati menggiring bola, hingga mengeluarkan jurus pamungkasnya, yaitu tendangan super ronaldowati. Bola yang ditendang Wati melesat cepat hingga mengenai kaca mobil yang sedang melintas, hingga pecah. Wati tampak tegang karena merasa bersalah. Sipemilik mobil turun. Tampaklah seorang lelaki bertubuh atletis. Sebut saja namanya MR. CAPELO. Mr Capelo menunjuk kearah Wati seraya menyuruh Wati menghampiri dirinya. Dengan perasaan takut Watipun memberanikan diri untuk menghampiri mr. Capelo. Tapi ternyata Mr. Capelo tidak marah, bahkan takjub melihat tendangan Wati yang sangat luar biasa. Lalu mr. Capelo mengajak Wati untuk mengikuti pelatihan sepak bola di akademi sepak bola milik mr. Capelo yang bersekala internasional. Watipun dengan senang hati menerimanya. Menurutnya, bagaikan mimpi yang menjadi kenyataan dapat menjadi pemain bola terkenal, seperti idolanya Ronaldo.
 
Keesokan harinya, Wati mendatangi akademi sepak bola yang ditunjukan alamatnya oleh mr. Capelo. Setibanya disana, Wati bertemu dengan para siswa akademi sepak bola. Mereka mengejek Wati, karena potongan rambut Wati yang seperti ronaldo dan sepatu bolanya yang sudah jelek. Wati tidak menggubrisnya. Saat berada dilapangan bola, Wati terkagum-kagum, karena melihat lapangan bola disana sangat bagus. Dan dilapangan itu ada beberapa siswa yang sedang berlatih sepak bola. Hampir semua siswa memiliki skill yang sangat luar biasa hebatnya. Wati merasa minder, apa lagi saat Wati diajak mr. Capelo berlatih bersama. Dengan perasaan minder, Wati memberanikan diri ikut berlatih. Saat berlatih, Wati mengeluarkan jurus tendangan super ronaldowati. Tapi bola yang ditendang wati itu dapat ditangkap dengan mudahnya oleh siswa akedemi sepak bola yang berposisi sebagai kiper. Wati semakin minder. Walaupun demikian Wati terus berlatih bersama mr. Capelo yang terkenal sebagai pelatih yang sering menghasilkan bintang-bintang sepak bola dunia. Awal berlatih, Wati merasa tertekan karena cara melatih mr. Capelo yang sangat tegas dan disiplin. Apa lagi saat Wati tinggal diasrama. Peraturan asrama yang super ketat, membuat Wati jerah dan ingin rasanya keluar dari akademi sepak bola. Tapi itu semua dijalani Wati. Alhasil, skill sepak bola Wati jadi semakin hebat. Kini Watipun sudah mempunyai teman-teman baru, walaupun masih ada beberapa siswa yang iri dan tidak suka terhadapnya. Tapi Wati tetap menunjukan sikapnya yang bersahabat.
 
Selama menjadi siswa akedemi sepak bola, Wati tinggal diasrama. Wati sekamar dengan seorang siswa yang bernama Rini, yang tak lain adalah kiper yang dapat menahan tendangan super ronaldonya Wati. Awalnya Wati dan Rini saling bermusuhan. Dikarenakan Rini tidak terima, gawang yang dijaganya dapat dibobol oleh Wati yang tendangannya semakin hebat karena sudah berlatih keras.
 
Suatu ketika, akedemi sepak bola milik mr. Capelo, mengikuti turnamen pertandingan sepak bola antar akademi, yang diikuti oleh 4 negara, yaitu Itali, Jepang, Nigeria dan Indonesia. Mr. Capelo mengadakan latihan khusus dan mensleksi para pemainnya yang akan berlaga diturnamen sepak bola dunia. Mr. Capelo sempat stress, karena skill para pemainnya menurun. Bahkan nama Wati sempat dicoret karena masalah sepele, Wati terlambat datang latihan. Watipun menerima keputusan mr. Capelo yang tidak mengikut-sertakan dirinya dalam ajang turnamen sepak bola dunia. Wati sempat putus asa dan berencana akan meninggalkan sepak bola. Namun semua itu berubah, saat mr. Capelo memanggilnya kembali untuk bergabung dalam tim asuhannya. Jelas saja Wati sangat gembira dan berjanji, akan berlatih sungguh-sungguh agar tidak mengecewakan mr. Capelo.
 
Tim asuhan mr. Capelo sudah hampir terbentuk, tapi masih kurang dua orang pemain lagi. Siswa-siswa yang tidak terpilih merasa kecewa. Diam-diam, Wati mendekati mr. Capelo dan menawarkan dua orang pemain untuk melengkapi timnya. Mr. Capelo tidak respek begitu saja. Ia tetap akan menguji kemampuan dua pemain yang ditawari Wati. Wati minta izin sama paman dan bibinya untuk kekampung. Wati menemui Mat gondrong dan Ceking yang tampak kegirangan saat melihat Wati balik kampung. Watipun langsung menawarkan mat gondrong dan ceking untuk bergabung di tim asuhan mr. Capelo. Jelas saja mat gondrong dan ceking merasa sangat gembira.  
 
Keesokan harinya, Ceking dan mat gondrong diajak Wati ke akademi sepak bola, menemui mr. Capelo. Tapi Mr. Capelo tampak tidak respek melihat penampilan ceking dan mat gondrong yang kumel. Wati meminta mr. Capelo untuk memberi kesempatan pada ceking dan mat gondrong untuk menunjukan kebolehannya dalam bermain sepak bola. Mr. Capelopun mempersilahkan ceking dan mat gondrong untuk menunjukan kebolehannya. Kesempatan itu dilakukan oleh Ceking dan mat gondrong dengan sangat baik. Mat gondrong dan ceking mengeluarkan jurus pamungkasnya. Hal itu membuat mr. Capelo sangat terkagum-kagum. Akhirnya tim asuhan mr. Capelo sudah terbentuk dan siap bertanding.
 
Pertandingan sepak bola telah dimulai. Wati CS tampak tegang saat melihat para musuhnya yang memliki postur tubuh yang sangat tinggi dan skill yang hampir semuanya diatas rata-rata. Wati CS sempat pesimis untuk bertanding. Tapi atas desakan dan dukungan dari mr. Capelo, membuat kepercayaan diri Wati CS tumbuh kembali. Dengan penuh semangat, Wati CS pun menjalani beberapa pertandingan. Hingga pada akhirnya, Wati CS masuk final. Musuhnya difinal yaitu dari negara Italia. Namun Wati CS kalah di final. Tapi itu semua karena kecurangan wasit yang disogok uang oleh tim musuh. Tapi walaupun demikian keputusan wasit telah mutlak. Dengan perasaan sedih, Wati CS harus menerima menjadi runer-up. Dan untuk cerita selanjutnya, tetap akan fokus di akedemi sepak bola, tentunya dengan konflik yang berbeda-beda.
     
 

Foto

Video