Said & Saida

Tahun: 2009

Kategori: Drama

Tanggal Rilis:

Sutradara:

Aktor: Cahya Rizky Shirin, Gunawan, Inneke Koesherawati, Nessa Sadin, Cahaya Mustika, Ardilla, Yoppie Beda, Rudi Rene, Pepi

Facebook:

Twitter:

Sinopsis

Ini cerita tentang Said,
seorang bocah yang dizalimi,
dibuang saudara-saudaranya dan dipaksa mengarungi kerasnya cobaan hidup…
Tapi Said tak gentar…
Said tetap riang dan tertawa menyambut semua cobaan dengan satu motto yang selalu ia pegang teguh…
“Aku berlindung pada Allah… Maha Melihat, Maha Mengetahui, Maha Mendengar dan Sang Maha Kehidupan…”
 
Sejak awal kelahirannya Said memang sudah ada tanda-tanda kalau ia anak istimewa. Bintang-bintang seakan bergerak dan berkumpul di puskesmas tempat bayi SAID akan dilahirkan. Angin yang tadinya bertiup kencang, hujan yang turun deras dan mengakibatkan banjir meluap langsung berhenti. Semuanya surut seolah ingin menyambut kelahiran sang bayi istimewa, SAID..!
 
Selang beberapa tahun kemudian..
 
SAID (5 tahun) tumbuh jadi anak yang cakap dan istimewa. Said sendiri adalah anak YAKUB dari istri mudanya (SARAH). Dan dari istri tuanya (YANTI), YAKUB juga memiliki 5 anak. Tapi dari kesemua anaknya Yakub paling menyayangi Said, karena selain paling kecil, SAID memiliki paras cakap, cerdas dan sangat soleh. Ada dua keistimewaan Said. Pertama, di usianya yang masih bocah, Said sudah bisa membaca dan hafal semua ayat Al-quran. Kalau mengaji suaranya sangat merdu. Sampai-sampai kalau ia sedang mengaji orang-orang seolah seperti melihat huruf-huruf kaligrafi yang sangat indah menyelubungi tubuh Said.
 
Lalu keistimewaan yang kedua, setiap kali Said berdoa, doanya langsung terjawab dan terkabul. Sebagai salah satu contoh ; pernah satu kali Said yang kehausan kepengen banget makan jambu air. Said kemudian berdoa, minta jambu air sama Allah. Di saat bersamaan angin bertiup kencang. Pohon jadi bergoyang-goyang dan jambu air jatuh percis di tangan Said yang lagi menengadah. Said kontan kegirangan, mengira jambu air turun dari langit / surga. Kemudian pernah juga Said mendoakan tetangganya yang lagi sakit dan tidak punya uang. Said minta sama Allah agar diberikan uang supaya tetangganya bisa pergi berobat. Tiba-tiba dari atas genting jatuh uang sekoper. Said kembali kegirangan. Mengira uang tersebut dari Allah. Padahal, uang tersebut sebenarnya adalah uang milik seorang perampok yang kebetulan lewat di atas genting dan jatuh tidak sengaja.
 
Dua keistimewaan Said ini membuat Said jadi disukai semua orang. Kecuali, 5 saudara Said ! 5 saudara Said yang masing-masing bernama ; Harun, Sarah, Ali, Ahmad dan Ziska merasa cemburu karena semua orang sampai ayah mereka sendiri selalu mengistimewakan Said. Muncul kecemasan di hati mereka. Jangan-jangan setelah besar nanti, Said bakal jadi pewaris tunggal harta ayah mereka. Harun CS tidak terima. Mereka mengadakan rapat diam-diam dan kemudian memutuskan ; satu-satunya jalan, Said harus mereka bunuh !
 
Ali dan Ahmad yang kemudian dapat tugas untuk membunuh Said akhirnya membawa Said ke dalam hutan. Tapi sampai di dalam hutan, keduanya jadi urung membunuh Said setelah melihat Said berdoa dan kemudian mengaji. Saat itu, kembali muncul huruf-huruf kaligrafi menyelubungi tubuh Said. Ali dan Ahmad jadi terkesiap. Keduanya jadi gentar, tidak berani membunuh Said dan akhirnya memutuskan untuk membuang Said ke sumur. Sampai di rumah, kakak-kakak Said kemudian bilang sama ayah mereka kalau Said sudah mati dimakan singa. Sebagai buktinya, mereka pura-pura membawa salah satu baju Said yang sudah dilumuri darah ayam. Ayah Said langsung shock dan menangis sejadi-jadinya. Tujuh hari tujuh malam tanpa henti sampai akhirnya matanya buta.
 
Sementara Said terkurung 7 hari 7 malam lamanya di dalam sumur. Tapi Said sama sekali tidak merasa takut. Said selalu berdoa. Saat ia lapar, Said berdoa minta makanan sama Allah. Secara kebetulan lewat seekor kera / monyet yang lagi bawa apel dan menjatuhkanya ke dalam sumur hingga akhirnya bisa jadi makanan Said. Hari ke tujuh, Said berdoa minta keluar dari dalam sumur. Secara kebetulan kemudian lewat serombongan pedagang yang tertarik setelah mendengar suara merdu Said yang mengaji. Dari dalam sumur mereka seperti melihat huruf-huruf kaligrafi keluar dan melayang di udara.
 
Pedagang yang bernama Haji Burhan tersebut kemudian menolong Said keluar dari dalam sumur. Tadinya Haji Burhan mau menyuruh Said pulang. Tapi Saida, anak Burhan yang paling kecil (umur sebaya Said) langsung tertarik begitu melihat Said dan merengek pada ayahnya untuk mengajak Said pulang buat teman bermainnya di rumah. Haji Burhan setuju. Said juga. Saat ini ia masih takut pulang ke rumah karena takut kelima saudaranya akan mencelakainya lagi. Tapi ternyata di rumah Haji Burhan masalah Said justru makin bertambah. Saida yang anak manja acapkali menyuruh-nyuruh, mengerjai Said dan menganggapnya cuma sebagai anak pembantu. Tapi ini pun belum seberapa. Suatu hari masalah yang benar-benar serius akhirnya datang menimpa Said. Om Herman dan Tante Lisa, pasangan suami istri - adik kandung Haji Burhan yang sangat jahat dan ingin menguasai harta Haji Burhan suatu hari mencelakai Haji Burhan hingga membuatnya lumpuh total.
 
Saida dan ibunya – Aisyah jadi terpukul. Selanjutnya hari-hari mereka kemudian diisi dengan kedzaliman om Herman dan tante Lisa. Keduanya tak henti-henti berusaha melenyapkan Saida dan Aisyah agar bisa menguasai harta Haji Burhan. Tapi untung ada Said. Keistimewaan Said acapkali menyelamatkan Saida dan Aisyah dari marabahaya dan kecelakaan maut yang mengancam mereka. Said akhirnya jadi ikut dibenci oleh om Herman dan tante Lisa. Keduanya sampai melakukan berbagai macam cara untuk melenyapkan Said. Bahkan pada akhirnya mereka juga bertemu dengan kakak-kakak Said dan bekerjasama untuk melenyapkan Said.
 
Tapi Said tidak gentar. Ia yakin kalau Allah selalu bersamanya. Said juga yakin, suatu hari nanti ia akan kembali pulang ke pangkuan ayah tercinta. Ini cerita tentang kedengkian melawan kebenaran. Kejahatan melawan kebaikan. Kepolosan melawan akal bulus. Namun pada akhirnya, cuma ada satu yang akan menang.. Kekuatan Allah semata..
 
 

Foto

Video