Disebuah taman bermain, Rani dengan bangga membagikan makanan pada teman-temannya Wati dan Dewi serta Fitri. Fitri memikirkan ucapan Rani tentang orang tuanya yang mendapat promosi kerja keluar negeri. Fitri mendatangi orang tuanya, Hanafi dan Asti, dan menanyakan promosi pekerjaan ayahnya. Fitri berharap ayahnya bekerja dikantor seperti orang tua Rani. Fitri merasa terhina dengan ucapan Rani mengenai pekerjaan pedagang bubur. Fitri berusaha menutupi rasa malu pekerjaan ayahnya di depan teman-temannya. Orang tua Fitri kaget mendengar ucapan Fitri yuang tidak menginginkan mereka berdagang bubur. Fitri tidak menginginkan orang tuanya berdagang bubur, namun bekerja di kantor seperti orang tua lainnya. Hanafi hanya tersenyum melihat tingkah laku Fitri. HAnafi dan Asti membicarakan ucapan Fitri yang tidak menyukai pekerjaan mereka.
Fitri malu ketika Rani, Wati dan Dewi saling membanggakan boneka milik mereka. Fitri kesal karena ayahnya membuatkan boneka buatannya sendiri dan dia tidak menyukainya. Disaat mengaji, Ustad menjelaskan ke Fitri kalau dirinya maih beruntung daripada anak-anak lainnya. Fitri bertemu dengan Farid yang kehilangan ibunya disebuah teras Mesjid. Fitri dan Farid masih mencari keberadaan Allahdan menuliskan surat yang diikatkan pada balon. Asti dan Hanafi meminta saran Ustad tentang tingkah laku Fitri. Akhirnya Fitri senang karena orang tuanya membelikan boneka Teddy Bear. Akhirnya Fitri menyadari kesalahannya dan mau membantu pekerjaan orang tuanya. Rani, Wati dan Dewi sempat menghina Fitri hingga akhirnya semua tahu kebohongan Rani mengenai pekerjaan orang tuanya yang seorang tukang pos.
Fitri berniat memberangkatkan kedua orang tuanya pergi haji. dan tanpa sengaja seorag produser film melihat aksinya menari dan menjadikannya artis sinetrn hingga Fitri dapat membiayai orang tuanya untuk pergi haji. Fitri sekeluarga sangat bersyukur dan gembira.