Laila anak yang manja dan menyebalkan, perlakuan ayah Laila, Barry, yang terlalu baik terhadap Laila membuat Laila sangat manja. Laila tidak senang ketika ayahnya berbicara dengan Nadia, anak pak Rahmat (tukang kebun) untuk mau bersekolah bersama anaknya Rahmat sangat bahagia karena anaknya dapat bersekolah, namun berbeda dengan Laila yang menolak keinginan ayahnya. Dihari pertama sekolah Nadia, Laila memarahinya karena tidak ingin satu sekolah dengannya. Bahkan Laila menurunkan Nadia ditengah jalan hingga dirinya terlambat masuk sekolah dan menerima hukuman. Nadia sedih ketika teman-temannya menjauhi dirinya yang miskin. Laila mengganggu Nadia yang asyik membuat tugas sekolah untuk membuat boneka. Nadia bangga melihat boneka hasil karyanya sendiri. Laila merusak boneka hasil karya Nadia, Nadia kaget ketika mengetahui bonekanya telah rusak. LAila yang berharap Nadia kalah ternyata diluar dugaannya. Penjelasannya kepada guru membuatnya memenangkan tugas yang diberikannya.
Laila tidak suka ketika ayahnya membelikan Nadia pakaian. Barry mengingatkan Laila tentang sikapnya yang tidak baik. Ayah Laila meminta maaf padaRahmat mengenai sikap anaknya. Laila yang kesal dengan Nadia selalu menjahilinya bahkan ketika mengikuti perkemahan yang diadakan sekolahnya. Teman-teman Nadia memprotes sikap dingin Nadia terhadap perlakuan Laila. Ketika mendapat tugas membaca peta, Laila menukar peta palsu dengan peta milik Nadia, disaat bersamaan angin membuat peta tersebut kembali ke pemilik semula, hingga Laila tidak sadar kalau peta palsu ada ditangannya. Laila yang tersasar ketakutan ditengah hutan, untunglah Nadia mendengar teriakan Laila dan berusaha menolongnya. Laila yang baru sadar dan mendapati dirinya di Rumah Sakit mengusir Nadia, namun Barry mencegahnya dan menjelaskan semua yang telah dilakukan Nadia untuk menolong Laila.
Laila kaget dengan perubahan sikap ayahnya yang menjadikan dirinya sebagai golongan orang miskin dan menempatkannya dekat kamar Nadia. Barry ingin mengajarkan anaknya kalau antara orang miskin dan orang kaya tidak ada bedanya. Ketika terluka Laila baru menyadari darah orang miskin dan orang kaya sama berwarna merah dan tidak ada bedanya. Laila menyadari kesalahannya dan meminta maaf pada Nadia atas sikapnya selama ini. Teman-teman sekolah Laila dan ANdia kaget melihat perubahan sikap Laila pada Nadya yang berubah drastis. Mereka terlihat akrab dan saling menyayangi.