WWW. CINTA.COM

Tahun: 2005

Kategori: Drama

Tanggal Rilis:

Sutradara:

Aktor: Revaldo,Saphira Indah,Diah Permatasari, Lidya Kandow, Frans Tumbuan, Evan Kashogi, Bio One

Facebook:

Twitter:

Sinopsis

Nadine, seorang gadis remaja yang manja dan suka berbuat sesukanya. Pak Krisna, ayah Nadine membiarkan tingkah putrinya itu. Hubungan Nadine dan ayahnya sangat dekat. Nadine mempunyai seorang ibu tiri, Sarah, yang nggak seperti ibu tiri di cerita-cerita kuno, Sarah sangat baik. Nadine juga mempunyai seorang saudara tiri yaitu Yogi yang walaupun suka iseng tapi Nadine menyayangi Yogi layaknya saudara kandung. Mereka adalah sebuah keluarga bahagia.
 
Pada ulang tahunnya yang ke-16, Nadine ingin dirayakan besar-besaran. Dan seperti biasa, keinginannya itu dikabulkan oleh sang ayah. Nadine pun sibuk mempersiapkan pesta ulang tahun. Saat hari H, Nadine kelihatan cantik sekali dan dewasa. Sampai-sampai mata Pak Krisna berkaca-kaca ketika disadarinya si gadis kecil sudah mulai tumbuh dewasa. Lia, sahabat Nadine, datang bersama cowok yang keren banget. Namanya Ryan. Ketika mereka saling pandang mereka pun langsung jatuh cinta pada pandangan pertama. Pak Krisna melihat hal ini dan tersenyum. Gadis kecilnya sudah mulai dewasa dan sudah menjadi tugasnya untuk mencari tahu tentang cowok yang membuat putrinya berseri-seri. Melihat ini Sarah pun menggoda suaminya dan  berkata agar jangan terlalu posesif dan melindungi Nadine. Toh Nadine sudah besar dan bisa membuat keputusan sendiri.
 
Hari-hari berikutnya, Ryan dan Nadine pun mulai berpacaran. Ia menjemput Nadine di sekolah lalu berkencan. Teman-teman Nadine merasa iri karena bukan saja karena Ryan ganteng dan kaya tapi Ryan juga cowok kuliahan. Nadine mengatakan pada ayahnya bahwa mungkin ia jatuh cinta. Pak Krisna menyarankan agar tidak buru-buru karena ia masih muda dan masih banyak waktu untuk sesuatu yang namanya cinta. Sebaiknya Nadine berkonsentrasi pada pelajarannya dulu. Tapi seperti kata pepatah jika seseorang sudah terkena panah asmara maka tidak ada seorang pun yang dapat menghindarinya. Pak Krisna agak khawatir dengan hal ini karena ia merasa Nadine masih terlalu muda sedangkan Ryan sudah kuliah. Ada jurang di antara mereka. Ia mencoba mengutarakan hal ini pada Sarah tapi istrinya itu hanya berkata sepertinya Krisna sedikit cemburu karena sudah ada cowok lain dalam kehidupan Nadine.
 
Suatu malam, Nadine pulang lewat tengah malam dan ini membuat Pak Krisna cemas. Terlebih lagi waktu ia melihat Ryan mencium putrinya. Langsung saja Pak Krisna keluar dan menarik Nadine. Hal ini membuat Pak Krisna dan Nadine bertengkar dan Sarah mau tak mau ikut campur. Pak Krisna melarang Nadine menemui Ryan lagi. Hal ini membuat Nadine makin membangkang dan bertekad untuk tetap menemui Ryan. Sarah mencoba menjelaskan pada suaminya kalau saat ini Nadine tidak bisa menerima pendapat Krisna. Semakin ia memaksakan kehendaknya semakin Nadine membangkang. Sarah kemudian menyarankan untuk memberi Ryan kesempatan dan mengenalnya lebih jauh dengan mengundang Ryan makan malam bersama. Pak Krisna jelas-jelas menolak ide Sarah tapi dengan kesabaran luar biasa Sarah dapat menyakinkan Krisna. Nadine sangat gembira dan berterima kasih sekali pada Sarah. Ia mengatakan bahwa Sarah adalah ibu terbaik dan bersyukur ayahnya menikahi Sarah.
 
Saat makan malam Ryan membawakan bunga untuk Sarah dan sebotol anggur untuk Krisna. Menerima itu Sarah tersenyum sedangkan Krisna nggak mau repot-repot berterima kasih. Nadine menatap Sarah seakan berkata “apa papa bakal bikin makan malam ini kacau?” Sarah pun membalas dengan tatapan “tenang aja, mama yang ngurus”. Selama makan malam berlangsung sikap Krisna sangat dingin pada Ryan dan membuat Ryan canggung. Nadine kesal melihat sikap ayahnya tapi di bawah meja Ryan menggenggam tangan Nadine seakan berkata kalau ia berada di pihaknya. Selesai makan malam Ryan kemudian menyampaikan undangan makan malam di rumahnya karena orangtua Ryan ingin bertemu dengan Nadine. Sebelum Krisna sempat menolak, Sarah sudah menerima undangan tersebut. Kemudian Pak Krisna memperhatikan gerak-gerik Ryan mulai dari pintu sampai ke mobil dan memastikan Ryan dan Nadine tidak sempat berduaan. Setelah Ryan pergi, Nadine menangis dan mengatakan kalau ia membenci Krisna. Hari-hari berikutnya terjadi perang dingin antara Nadine dan Krisna. Nadine tidak mau bicara pada Krisna dan kalau Krisna menanyakan sesuatu maka ia akan menjawabnya melalui Sarah. Yogi yang baru berumur 7 tahun bingung kenapa Nadine dan Krisna begitu. Waktu ia menanyakannya cuma dijawab “nggak papa kok, ini urusannya orang gede.” Mendengar itu Yogi menyimpulkan kalau orang dewasa itu membingungkan dan ia nggak mau jadi dewasa. Pak Krisna tak tahan dengan keadaan ini dan satu-satunya cara untuk menetralisir keadaan ini adalah dengan menyetujui rencana makan malam bersama orangtua Ryan. Sarah gembira dengan keputusan Krisna. Saat ia menikah dengan Krisna ia sudah memutuskan untuk menjadi ibu bagi Nadine dan keluarganya. Dan hari ini keinginannya terkabul. Bagi Sarah, keluarga sangatlah penting karena ia terlahir sebagai anak yatim piatu dan ia akan berbuat apa saja untuk mempertahankan keluarganya.
 
Nadine berdandan supaya kesan pertama pada keluarga Ryan nggak malu-maluin. Yogi nggak ngerti kenapa mesti susah-susah pergi makan malam ke rumah orang lain lagian dia kan jadi nggak bisa nonton kartun kesukaannya. Pak Krisna menggandeng tangan Nadine dan mengatakan agar Nadine jangan cepat menjadi dewasa. Sedangkan Sarah menggoda jika Nadine ingin ditunangkan maka mereka harus menunggu dulu. Nadine malu dan berkata kalau dia dan Ryan hanya pacaran.
 
Walaupun Pak Krisna kaya, ia sempat terkesan juga ketika melihat rumah Ryan yang seperti istana. Sarah pun menggoda suaminya dengan berkata, “Hmm… selera Nadine boleh juga ya, Pa. Dia tau gimana harus memilih cowok”. Ryan membawa ayahnya, Pak Marcel, untuk bertemu dengan keluarga Nadine. Mereka kaget setengah mati. Terlebih lagi ketika ibu Ryan, Widya, datang. Wajah Krisna pucat. Krisna amat sangat terkejut. Dan reaksi yang sama juga terlihat di wajah Widya. Sarah memperhatikan hal ini dan menanyakan apakah mereka saling mengenal. Dengan cepat Pak Krisna menjawab, “Enggak kok. Lagian gimana mungkin, kan kita baru ketemu.” Malam itu sikap Pak Krisna sangat sangat ramah pada Ryan. Diam-diam Sarah memperhatikan Krisna dan Widya. Perasaannya mengatakan ada sesuatu di antara mereka.
 
Ketika kembali ke rumah, Nadine berterima kasih pada Krisna yang telah mendukungnya. Krisna minta maaf karena telah meragukan Ryan dan sekarang keraguan itu telah sirna karena tahu kalau Ryan akan menjaga Nadine. Nadine gembira. Ia berpikir bahwa cerita cintanya bersama Ryan akan menjadi mulus. Ia tidak tahu kalau itu salah besar!
 
Di kamar, Sarah menanyakan perihal Widya pada suaminya yang akhirnya mengatakan hal yang sebenarnya. Mereka memang saling mengenal. Mereka pernah saling mencintai saat masih kuliah tapi orangtua Widya tidak setuju karena Krisna bukan orang kaya dan belum mapan. Jalannya masih panjang untuk menjadi seseorang yang diinginkan orangtua Widya dan Widya tidak mau menentang keinginan orangtuanya. Pak Krisna mengakui bahwa Widya adalah cinta pertamanya dan butuh waktu lama untuk melupakannya. Dan setelah sekian lama hari ini ia bertemu dengan Widya lagi. Setelah itu Krisna meyakinkan Sarah bahwa itu cerita lama dan saat ini cintanya hanya untuk Sarah. Tapi setiap orang pasti punya rahasia. Dalam tidurnya Krisna menyebut-nyebut nama Widya sehingga hal ini sangat mengganggu Sarah.
 
Rasa tidak aman ini terus menghantui Sarah dan setiap kali mereka bertemu dengan keluarga Ryan, yang dikatakan Krisna sebagai ramah tamah, Sarah cemburu melihat suaminya masih ‘punya rasa’ pada mantan kekasihnya, Widya. Rasa tidak aman ini mengubah perasaannya pada Ryan. Saat ini Sarah hanya ingin jauh-jauh dari keluarga Ryan khususnya Widya. Ia mulai menentang hubungan Ryan dan Nadine. Dari yang semula menjadi teman Nadine kini ia menjadi musuh putrinya dan hal ini mengubah hubungan ibu-anak. Sarah menjadi terobsesi. Ia takut kehilangan suaminya. Masa lalunya menjadi seorang yatim piatu yang tidak pernah mempunyai keluarga membuatnya mati-matian mempertahankannya. Hal ini membuat perlakuan Sarah pada keluarganya berubah drastic. Dari seorang ibu yang penuh cinta, Sarah berubah menjadi ibu yang curigaan dan mendominasi.
 
Sarah tahu remaja seperti Nadine akan mudah melupakan perasaannya. Yang perlu dilakukan hanyalah mengenalkan cowok lain sehingga Nadine bisa melupakan Ryan. Sarah kemudian mulai mengenalkan putra temannya, Ricky, pada Nadine. Pokoknya dimana ada Nadine, di situ ada Ricky. Hal ini menimbulkan cekcok dalam hubungan Nadine dan Ryan. Dari situ Nadine tahu sifat Ryan yang selama ini tidak pernah muncul yaitu posesif dan cemburuan. Mereka mulai bertengkar dan ketika Sarah tahu hal ini, ia pun memanas-manasi Nadine sehingga Nadine dan Ryan memutuskan untuk putus. Nadine mulai berpikir mungkin ayahnya memang benar. Jurang di antara mereka amat besar. Sarah mendukung keputusan Nadine. Akhirnya ia dapat bernapas lega. Dengan putusnya Nadine dan Ryan maka tidak ada alasan lagi bagi suaminya untuk berhubungan dengan Widya. Tapi ternyata tidak demikian. Dunianya runtuh saat ia melihat suaminya di café bersama Widya. Sarah pun marah besar padahal kalau ia mau menunggu sebentar saja maka ia akan melihat Marcel datang untuk bergabung dengan mereka. Sebenarnya Marcel dan Widya datang pada Krisna untuk menanyakan sikap putra mereka yang akhir-akhir ini agak temperamen dan kusut. Krisna juga menyatakan bahwa penampilan Nadine juga kusut. Mereka pun sepakat untuk menyatukan putra-putri mereka kembali.
 
Sesampainya di rumah, Pak Krisna mengungkapkan ide tersebut pada Sarah. Beliau malah terkejut melihat reaksi Sarah yang tidak setuju dan malah menuduuh bahwa tujuan sebenarnya bukanlah untuk menjodohkan Nadine dan Ryan melainkan mendekatkan dirinya dengan Widya. Pak Krisna marah dan menamparnya. Hubungan antara mereka berubah dari pasangan yang bahagia menjadi sering bertengkar. Korbannya tentu saja Yogi. Seluruh kehidupannya menjadi berantakan. Dia menjadi stress dan mulai jatuh sakit. Dan bukannya mengembalikan hubungan suami istri seperti sebelumnya, dia malah mulai menyalahkan Nadine untuk semua yang terjadi. Sehingga Nadine merasa tidak tahan lagi dan memutuskan untuk kabur dari rumah. Kejadian itu malah memperkeruh hubungan antara Sarah dan Krisna.
 
Sementara di rumah Ryan, situasi semakin tegang karena Krisna semakin sering mengungkapkan masalahnya kepada Widya. Widya yang ikut sedih dan merasa sedikit bersalah kemudian menawarkan bantuan. Tapi ia menyembunyikannya dari Marcel. Pada suatu malam, Krisna mabuk dan meminta Widya untuk datang menemuinya. Widya menolak. Dan ketika Marcel masuk dan menanyakan masalahnya, Widya menceritakan semuanya. Marcel marah dan pergi menemui Krisna. Pada pertemuan itu, Marcel menegaskan bahwa ia mengerti keadaan masa lalu antara Krisna dan istrinya. Namun bukan berarti bahwa ia akan membiarkan Krisna terus mengganggu Widya, apalagi setelah antara Ryan dan Nadine tidak ada hubungan apa-apa lagi.
 
Ternyata takdir punya rencana lain untuk mereka. Ibu Widya sekarat dan meminta Widya untuk segera menemuinya. Disana dia memberitahukan Widya bahwa bayi yang dilahirkannya sebelum nenikah dengan Marcel ternyata masih hidup. Widya tidak percaya pada pengakuan Ibunya. Namun Ibunya memastikan bahwa bayi itu masih hidup dan dititipkan di sebuah panti asuhan. Ibunya tidak ingin Widya menikah dengan Krisna karena saat itu Krisna belum punya masa depan, karena itulah beliau melakukan hal tersebut. Namun nyata Ibunya terus dikejar rasa bersalah dan terus mencoba untuk mengawasi cucunya tersebut. Widya ditunjukkan foto Ricky yang sudah remaja. Ricky sudah kabur dari panti asuhan beberapa waktu sebelumnya dan Ibu Widya kehilangan jejaknya. Sebelum menghembuskan nafas terakhir, Ibu Widya meminta maaf pada Widya dan erpesan agar Widya mencari anaknya itu. Widya masih tidak mempercayai apa yang terjadi, ia hanya memandang foto itu dan menitikkan air mata.
 
Takdir membawa Nadine dan Ryan untuk tetap memperjuangkan cinta mereka. Mereka sampai pada sebuah solusi untuk pergi menjauh dari orang tua mereka yang bermasalah satu sama lain. Sementara Nadine dan Ryan begitu kukuh dengan cinta mereka, Ayah Nadine dan Ibu Ryan ternyata terjebak di masa lalu dengan seorang anak yang menyatukan mereka. Apakah yang akan terjadi pada mereka selanjutnya? Akankah Widya menceritakan semua pada Ryan dan membahayakan rumah tangganya sendiri atau dia akan mengambil kesempatan untuk mencari putranya yang hilang?
 
Lalu bagaimana dengan Ricky saat mengetahui orangtuanya masih hidup? Apakah ia akan menerima mereka secara baik-baik? Ataukah malah balas dendam sebagai bentuk pelampiasan atas rasa marah dan kecewa yang selama ini dipendam?

Foto

Video